ABU YAZID AL BUSTHAMI - RAJA PARA MISTIK BAG 1

Abu Yazid Al-Busthami adalah sufi abad ke III H berkebangsaan persia, lahir tahun 804 M/ 188H Nama kecilnya adalah Thoifur, sedangkan nama lengkapnya Abu Yazid Thoifur bin Isa bin Surusyan al-Busthami. Beliau merupakan salah seorang Sulton Aulia, yang...

Risalah Penciptaan Manusia BAG 1 (Sumber Kejadia, Ruh Muhammadiyyah, Tuhan)

Allah SWT pertama kali menjadikan cahaya atau nur yang disebut Nur Muhammad, dari sifat Jamal-Nya (keindahan-Nya). Allah turunkan Nur itu dari tempat asal kejadiannya, yaitu Alam Lahut...

Dokumentasi Kegiatan

Berikut adalah sebagian atau beberapa dokumentasi baik kegiatan rutin ataupun tahunan yang diadakan oleh Perguruan Elang Perak RF Al-Hikmah dan seluruh jajaran yang terkait.

Apa Itu Hipnotis ?

“Hypnosis adalah suatu fenomena yang menarik dan seringkali mempertunjukkan kemampuan untuk mengendalikan orang lain. Hypnosis juga seringkali dikaitkan dengan wilayah-wilayah supranatural, magis, bahkan mistik, terutama bagi masyarakat timur yang sangat akrab dengan paradigma semacam ini.”

Nasihat Luar Biasa Imam Asy-Syafi'i

Beliau Rahimahullah berkata dalam kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi’i, Aku melihat pemilik ilmu hidupnya mulia walau ia dilahirkan dari orang tua terhina...

Showing posts with label Risalah Penciptaan Manusia. Show all posts
Showing posts with label Risalah Penciptaan Manusia. Show all posts

Monday, February 29, 2016

Risalah Penciptaan Manusia BAG 6 (Penciptaan Jasad Untuk Ruh, Ruh Dalam Badan, Ruh Dalam Hati)


* Penciptaan Jasad Untuk Ruh
Allah menciptakan Jasad (Badan) agar ruh dapat masuk dan menetap didalamnya, dan setiap ruh mempunyai nama tersendiri, dan Allah menyusun ruang-ruang dalam badan dan meletakkan ruh manusia diantara daging dan darah, selain itu menempatkan ruh suci ditengah hati manusia, suatu ruang yang indah dan halus untuk menyimpan rahasia antara Allah dan hamba-Nya.
Ruh-ruh itu berdiam dianggota badan dengan tugasnya masing-masing, keberadaanya seolah-olah berlaku sebagai pembeli dan penjual bermacam-macam barang sehingga mendatangkan berbagai hasil pula, seperti firman Allah SWT :
''Mereka membelanjakan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan dan mereka mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi'' (Fatir : 29 )


*Ruh Dalam Badan
Dada adalah tempat bersemayamnya ruh dalam diri setiap insani manusia, tempat yang berhubungan dengan panca indera ini bertugas mengatur segala hal yang berkaitan dengan masalah syariat karena dengan ini Allah menjaga dan mentabirkan keharmonisan alam nyata. Ruh tidak pernah mengingkari perintah Allah, tidak mengatakan tindakannya sebagai tindakannya sendiri, tetapi lebih karena ia tidak mampu bercerai dengan Allah, segala tindakannya merupakan satu kesatuan dengan keberadaan Allah, tidak dapat perpisahan antara aku dengan Allah.
''barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal shaleh, dan tidak mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya'' (Al Kahfi : 110)
Dan Allah memberikan beberapa kelebihan bagi manusia yang memiliki ruhani yang tinggi berupa :1. Kemampuan melihat bukti-bukti wujud keberadaan Allah di dunia ini yang dimanifestasikan dalam sifat-sifat Allah.2. Kemampuan melihat hal yang jamak dalam sesuatu yang tunggal dan yang tunggal dalam sesuatu yang jamak di mata kebanyakan orang awam.3. Kemampuan melihat hakikat di balik alam nyata.4. Perasaan dekat dengan Allah.


* Ruh Dalam HatiHati adalah tempat bergeraknya ruh, dan ilmu yang mengulas tentang gerakan hati disebut Tariqah. Kerjanya berkaitan dengan 4 (empat) Nama Allah, sebagaimana dengan 12 (dua belas) Nama Dzat Allah, 4 (empat) nama tidak berhuruf dan tidak berbunyi sehingga nama-nama itu tidak dapat diucapkan :
''Katakanlah ; Serulah Allah atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Asma’ al Husna (nama-nama yang terbaik)'' ( al Isra’ : 110)Manusia hendaknya berusaha mengetahui nama-nama Allah karena inti dari ilmu tasawwuf, kalimat Laa IlahaIlallaah melahirkan 12 (dua belas) nama Allah, setiap nama tercantum pada setiap huruf yang menyusun kalimat Laa IlahaIlallaah dan Allah akan memberikan nama kepada setiap huruf dalam proses kemajuan hati seseorang.
1. Laa IlahaIlallaah -> Tiada Tuhan kecuali Allah.
2. Allah -> Nama Dzat.
3. Huwa -> Dia.
4. Al Haqq -> Yang Benar.
5. Al Hayy -> Yang Hidup.
6. Al Qayyum -> Yang berdiri sendiri -> Kepada-Nya segala sesuatu bergantung.
7. Al Qahhar -> Yang Maha berkuasa dan perkasa.
8. Al Wahhab -> Yang Maha Pemberi.
9. Al Fattah -> Yang Maha Pembuka.
10. Al Wahid -> Yang Satu.
11. Al Ahad -> Yang Maha Esa.
12. Al As Samad -> Sumber -.> Puncak segala sesuatu.
Pada setiap tingkatan ( 4 tingkatan) yang dilalaui ruh terdapat 3 (tiga) buah nama yang berbeda dengan cara inilah Allah dapat memegang hati kekasih-Nya yang sedang dalam perjalanan cinta menuju kepada-Nya.
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat'' ( Ibrahim : 27 )
Dalam pergerakan nya ruh selalu memandang ke Alam Malakut, alam yang identik dengan kebaikan dan dialam ini ruh dapat melihat surga alam malakut beserta para penghuni, cahaya dan para malaikat yang berada di dalamnya. Dan melakukan percakapan tanpa suara dan dalam percakapan itu pikiran akan selalu berputar mencari rahasia-rahasia atau makna dalam batin dan setelah manusia kembali kepada Sang Pencipta, rahasia-rahasia itu akan bertahta diakhirat yaitu surga Na’im, surga yang penuh dengan kenikmatan yang tiada bandingnya. Tempat ruh yang paling tinggi adalah di tengah hati yaitu "Hati bagi Hati".

Risalah Penciptaan Manusia BAG 5 (Kekasih-NYA, Ruh Al-Quds)



* Kekasih dengan Kekasihnya
Hanya habib (yang pengasih) dapat mengenal Mahbub (yang dikasihi) dengan sempurnyanya. Orang yang dikasihi Allah itu serba indah pandangannya, tetapi terhijab (terlindungi) pada pandangan manusia lain, tidak diketahui manusia tetapi dikenali oleh Allah dan mudahlah bagi manusia ini untuk melayarkan bahteranya menuju pelabuhan induk keruhanian taman Hazirah al-Quds. Karena orang yang mencintai Allah adalah orang yang telah mengosongkan dirinya atau memfanakan dirinya, tidak terasa wujud dirinya hanya yang wujud ialah Allah saja.


* Ruh Al - Quds
Allah SWT mula-mula menciptakan atau menzahirkan Ruh Al Quds atau ruh suci dalam bentuk makhluk untuk meneruskan penzahiran yang paling sempurna dalam peringkat Alam Ketuhanan Dzat Yang Maha Tinggi dan di kehendaki-Nya ruh itu untuk turun ke alam fana ini di peringkat yang paling rendah yaitu Alam Ajsam atau fidikal (konkret). Tujuan utamanya adalah untuk memberi pelajaran kepada ruh suci dan untuk mengetahui pengalamannya dalam mencari jalan kembali kepada Allah SWT.

Dan dalam perjalanannya dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling rendah, ruh suci tersebut menempuh berbagai alam atau peringkat, semula ia turun ke peringkat Akal semesta atau disebut peringkat Kesatuan (Allah dan Hamba-Nya) atau peringkat nama dan sifat atau lebih dikenal dengan Haqiqah Muhammadiyyah.
Dan bersamaan dengan ruh suci tersebut telah disediakan pula dalam dirinya benih-benih keEsaan (tauhid) agar senantiasa mengenali penciptanya yang Esa itu. Dalam perjalanan mengarungi alam-alam peringkat Allah membekalinya dengan selimut pakaian Nur Allah (Cahaya) Dan mendapat gelar ruh Martabat Tertinggi karena tingginya derajat yang diberikan Tuhan sejak ia diciptakan.
Peringkat selanjutnya adalah peringkat Alam Malakut, disini Ruh suci disebut Ruh Bergerak atau Ruh Berpindah, mimpi yang benar termasuk dalam alam ini, dan selanjutnya ia akan masuk ke Alam Kebendaan, atau kebadanan atau Jism atau fisikal, ia mendapat pakaian jasmani yang berasal dari darah, daging, urat, tulang, dan sebagainya.
lalu diberi gelar Ruh Insan atau Ruh Manusia, Ruh suci diberi baju kasar agar dunia selamat dari kehancuran, karena bila alam kebendaan bersentuhan langsung dengan Ruh suci maka alam kebendaan akan hangus menjadi abu.
Ruh suci dihantarkan ke tempat terendah agar ia mencari jalan kembali keasalnya yaitu berpadu atau berdampingan dengan Allah SWT seperti ketika ia berada dalam pakaian daging, darah dan tulang itu. Melalui hati yang ada dalam badan kasar ini wajar bila ia menanan benih rasa kesatuan dan keEsaan dan ia akan berusaha menyuburkan rasa bersatu dengan Allah SWT , Tuhan yang Menciptakannya .

Dalam bumi, hati ruh suci itu tertanam benih keyakinan yang dibekalkan kepadanya oleh Allah dari alam Maha Tinggi dan benih itu diharapkan menjadi pokok sebuah keyakina yang mengahsilkan buah-buahan yang rasanya kelak akan membawa ruh itu kembali naik ke tingkat demi tingkat hingga sampai ke hadirat Allah SWT.

Bersambung...

Sunday, February 28, 2016

Risalah Penciptaan Manusia BAG 4 (Taqarrub Ilallah, Cara Bertaqarrub Ilallah)


* Taqarrub Ilallah
"Dan tiada bertaqarrub kepada-Ku seorang hamba dengan sesuatu yang lebih Ku sukai daripada menjalankan kewajibannya" (H.R. Bukhari)
Taqarrub mendorong manusia untuk BersuciHendaknya seseorang berusaha mencapai destinasi (tempat yang dituju) dalam hidupnya dibumi ini, karena pada tingkat ini tidak ada perbedaan antara terjaga dan tertidur, karena dalam keadaan tidurpun ruh dapat melihat tempat asalnya, yaitu alam ruh dan kemudian kembali kejasad dengan membawa berita. Inilah mimpi yang benar dan peristiwa semacam ini ada 2 (dua) jenis :
- Pertama : Dengan peristiwa yang terjadi secara sebagian atau setengah-setengah saja seperti dalam mimpi.
- Kedua : Dengan Peristiwa yang utuh terjadi seperti Isra mi'roj Nabi Muhammad SAW.
Firman Allah SWT : ''Allah memegang jiwa (orang) yang mati dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya, maka ditahanNya jiwa (orang) yang telah ditetapkan matinya dan ia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir'' (Az-Zumar : 42)
Tidurnya orang yang bijaksana lebih baik dari pada ibadahnya orang yang jahil dan orang yang bijaksana adalah orang yang mencapai tahap ma'rifatullah dan semuanya dapat dicapai dengan Dzikrullah yang menenggelamkan dirinya de dalam Nurullah dan dalam Keesaan Allah.

* Cara BerTaqarrub Ilallah
Cara yang baik untuk mencapai martabat kedekatan adalah dengan meditasi atau tafakur untuk mengenali hakikat Allah karena mengenali Dzat Allah adalah wajib bagi orang yang mengaku beriman kepada Allah.Nabi Bersabda : ''Tafakur sesaat itu adalah lebih baik dari setahun ibadah, lebih baik dari 70 tahun ibadah bahkan lebih baik dari 1000 tahun ibadah''Ada 3 (tiga) perkara tentang tafakur atau meditasi ini :
- Pertama : Barang siapa bertafakur tentang suatu hal dan menyelidiki sebabnya, ia akan mendapat setiap bagian dari hal itu dan mempunyai banyak bagiannya yang lain pula, dan setiap bagian itu menerbitkan banyak lagi hal-hal yang lain, dan inilah tafakur yang nilainya setahun ibadah.
- Kedua : Barang siapa bertafakur tentang ibadahnya dan mencari sebabnya dan mengenal seba itu, maka tafakurnya bernilai 70 tahun ibadah.
- Ketiga : Barang siapa yang tafakur tentang mengenal Allah dengan azam yang kuat untuk mengenalNya, maka tafakurnya itu bernilai 1000 tahun ibadah.


"Orang yang cinta memiliki pandangan Mata Basirah. Orang yang tak cinta, buta matanya tak menentu arah. Cinta itu Sayap bukan daging dan darah, Boleh menerbangkannya kealam malaikat dan berjumpa Allah SWT"

Risalah Penciptaan Manusia BAG 3 (Hati Laksana Anak, Kembali Ke Asal)


* Hati Laksana Anak
Hati bagaikan anak yang harus dijaga, Dalam dunia sufi, menyebut keadaan ruhani itu sebagai 'Tifli' yang berarti bayi atau anak-anak, dan bayi hati adalah kesadaran orang-orang sufi yang diberikan karunia ilham tinggi oleh Ilahi. Kesadaran juga adalah insan yang sebenarnya, yang tidak terpisah dengan Khaliqnya. Dan kesadaran inilah yang mewakili insan yang sebenarnya, didalamnya tidak ada Jism (kebadanan) dan tidak menganggap dirinya sebagai jism, tidak ada hijab (tirai) karena nur yang memancar melalui pintu hati terus menjurus menuju kehadirat Dzat Allah yang mencipta.
Rasulullah pernah bersabda : bahwa di waktu-waktu tertentu ketika Baginda hanya berdua dengan Allah, tidak ada sispapun menjadi pengantar atau penghalang baik itu malaikat yang dekat dengan Allah (Nur Muhammad) yang merupakan pendzahiran pertama sekalipun ataupun Nabi dan Rosul,
''Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannya mereka melihat'' ( al-Qiyamah: 22-23)
Nabi mengatakan, bila pada hari itu kita melihat Allah dengan sangat jelas seperti bulan purnama dan inilah kesadaran tinggi yang bila makhluk, malaikat, menghampirinya maka wujud jasmani atau fisiknya akan hangus terbakar menjadi abu dan seandainya tirai yang menutup sifat Jalal-Nya itu disingkap sedikit saja oleh Allah, niscaya segalanya akan hangus sejauh mata memandang, tapi tidak demikian bila itu dikehendaki oleh Penciptannya seperti yang dialami oleh Rasulullah SAW.

* Kembali Ke Asal
Manusia terdiri dari sifat jasmani dan ruhani, fisikal dan spiritual, badan dan ruh, kebendaan dan kejiwaan, zahir dan batin. Dan pada segi lahirnya umumnya sama saja tapi dari keruhaniannya pasti berbeda dan tingkatan nya diukur menurut makrifatnya kepada Allah. Dan untuk mencapai tingkatan tertinggi maka seseorang menerapkan 3 (tiga) tujuan yang sebenarnya adalah 3 (tiga) surga :
- Ma’wa (surga tempat kedamaian dan ketenangan) ini adalah surga dengan cirri kebendaan.
- Na’im (surga tempat nikmat Allah) dalam peringkat kemalaikatan.
- Firdaus (surga tinggi dalam peringkat keesaan atau kesatuan (dengan Allah), tempat tinggal para ruh, peringkat nama-nama (Asma) dan sifat Allah.

Bersambung...

Risalah Penciptaan Manusia BAG 2 (Basyirah Dan Mata Hati, Allah Laksana Harta, Ilmu Zahir)


* Basyirah dan Mata Hati
Allah memberi manusia mata kasar agar dapat melihat segala yang zahir atau lahir dan untuk melihat hal gaib, Allah telah mengkaruniai suatu penglihatan yang halus dalam hati yang dikenal denga Basirah yakni mata hati atau mata ruh, dan ini akan terbuka dalam hati orang-orang yang dekat atau kuat taqarub nya dengan Allah dan tidak ada kekuasaan apapun di bumi ini yang dapat memberikan basirah, karena manusia sangat memerlukannya untuk sampai kealam gaib yang merupakan rahasia-rahasia Tuhan, dan hanya orang-orang tertentu yang dikaruniai khusus oleh-Nya.
"yang telah kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi kami" (al kahfi : 65)
Dan masuklah kembali menjadi golongan orang yang berjalan kembali meuju Allah, jangan menunggu sampai jalan tersebut tidak bisa dilalui lagi.
''Dan bersegeralah kamu menuju ampunan Tuhanmu dan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkanhkan (hartanya) baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan'' ( Ali Imran :133-134)
Ajaran risalah yang disampaikan pada manusia memiliki 2 (dua) kategori, nyata dan tidak, zahir dan batin, syariat dan ilmu atau hikmah, dan bila zahir dan batin bersatu, barulah seseorang itu dapat mencapai taraf hakikat,
"Antara keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui oleh masing-masing" ( Ar Rahman : 20)
Hakikat tidak dapat dicapai hanya melalui ilmu yang diperoleh Panca Indera, karena dengan hanya mengandalkan ini manusia tidak akan mengenal Yang asal atau Dzat.

* Allah Laksana Harta
Manusia diciptakan untuk mengenal Allah SWT, Seandainya kita tidak mengenal Allah, bagaimana kita mau menyembah-Nya? dan memohon pertolongan-Nya?
Hikmah atau ilmu sangat diperlukan untuk mengenal Dia, dengan menyingkapi tirai hitam yang menutupi cermin hati. Allah ibarat harta yang tersembunyi dan Ia ingin dikenali, maka dijadikanlah makhluk untuk mengenal Dia.
Dalam sebuah hadits qudsi ''Aku laksana harta yang tersembunyi. Aku ingin dikenali, karena itu Aku menciptakan makhluk'', jadi merupakan kewajiban bagi kita untuk mengenali-Nya, dan jelas bahwa tujuan Allah menciptakan insan adalah untuk mencari ilmu untuk mengenali-Nya, dan ada 2 (dua) peringkat ilmu ma’rifah.
- Pertama : ilmu untuk mengela sifat-sifat Allah dan pendzahir kekuasaan-Nya.
- Kedua : ilmu untuk mengenal Dzat Allah dan ini berpegang pada ruh al qudz (ruh suci) yang diberikan pada setiap insan agar dapat mengenali rahasia-rahasia akhirat.
''...dan kami memperkuatnya dengan ruh al quds...'' (al baqarah :87).
Mereka yang mengenal Dzat Allah akan memperoleh ilmu melalui ruh suci yang terpendam dalam diri mereka masing-masing, baik yang ada dilidah kita ataupun hati kita.

* Ilmu Zahir
Harus diakui bahwa manusia memerlukan ilmu keyakinan (agama) untuk mengenal Allah, melalui agama manusia akan belajar pendzahiran (manifestasi) Dzat Allah yang terbayang dalam alam sifat dan nama (asma) Allah yang ada dimuka bumi ini. Dan seseorang harus berakhlak mulia dan menghindari dosa dan harus melawan nafsu dan egonya dan ini merupakan perjalanan yang panjang dan sulit.
''maka barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia menyekutukan Allah dalam ibadah kepada-Nya''( al kahfi: 110)
Ruh al Qudz tersebut diciptakan dalam wajah yang paling indah, dan keindahannya di hujamkan dalam hati dan di amanahkan pada insan untuk menjaganya dan tingkatan ini dapat dicapai dengan taubat nasuhah.

"Ingatlah, bahwa dengan mengingat Allah maka hati menjadi tentram" ( ar Ra;d :28).

Bersambung...

Risalah Penciptaan Manusia BAG 1 (Sumber Kejadia, Ruh Muhammadiyyah, Tuhan)


* Sumber Kejadian
Allah SWT pertama kali menjadikan cahaya atau nur yang disebut Nur Muhammad, dari sifat Jamal-Nya (keindahan-Nya).
Allah turunkan Nur itu dari tempat asal kejadiannya, yaitu Alam Lahut (alam ketuhanan) ke Alam Asma Allah (nama-nama yaitu alam Penciptaan sifat-sifat Allah atau alam Akal Ruh Semesta). Dari alam Asma Allah ruh-ruh itu turun ke alam Malakut. Disitu ruh-ruh itu dipakaikan dengan pakaian kemalaikatan yang gemerlap. Kemudian mereka diturunkan ke alam Kebendaan atau Ajsam yang terjadi dari unsur api, air, angin (udara) dan tanah. Maka ruh itu dibentuk dengan diberi badan yang terjadi dari darah, daging, tulang, urat dan sebagainya.

Rasulullah bersabda : bahwa yang pertama diciptakan oleh Allah adalah ruh Muhammad, ia diciptakan dari cahaya Ketuhanan, dan selanjutnya yang diciptakan pertama kali adalah Qalam (pena) dan akal. Disinilah kita tahu bahwa yang dilahirkan dan diciptakan pertama kali adalah suatu realitas ghaib dan bersifat rohani yang disebut : Nur, Ruh, Qalam, dan Akal dan ini merupakan realitas yang mempunyai banyak nama menurut fungsinya dan dari sudut mana kita memandangnya (Al-Maidah : 15).
Dalam dunia sufi ini disebut Hakikat Muhammad (Realitas atau Hakikat) atau diberi gelar Aql al-Kull (akal Semesta) karena ia tahu dan melihat segala sesuatu, ia diberi gelar Qalam karena ia menyebarkan ilmu dan hikmah dan menzahirkan ilmu dalam bentuk huruf dan perkataan, ia juga digelari ruh karena ia hidup, bukan mati. Dan ruh itulah terbitnya segala yang hidup, oleh karena ia hidup maka digelari Ruh.

*Ruh Muhammadiyyah
Atau Ruh Muhammad adalah Dzat atau sumber segala yang berwujud. Dialah yang awal dan menjadi hakikat alam semesta. Allah SWT menciptakan segala ruh dari ruhnya.
Muhammad adalah nama bagi insan dalam alam gaib (alam berkumpulnya ruh-ruh). Ia menjadi sumber dan asal segala perkara. Allah menciptakan alam karena Allah akan menciptakan Muhammad SAW. Dan tanda-tanda ini tepat, seperti yg dilihat oleh bapak semua umat manusia, yaitu Adam As, ketika selesai proses penciptaan, Adam melihat nama Muhammad di pintu surga bersanding dengan nama Allah, dan mengertilah Adam bahwa orang yang memiliki nama itu adalah semulia-mulianya manusia yang akan diciptakan Tuhan diantara semua ciptaan-Nya di kemudian hari. Setelah lahirnya Nur Muhammad, Allah menciptakan pula "Arsy", dan kelahiran Muhammad juga diikuti dengan penciptaan makhluk-makhluk yang lain serta arsy-Nya. Peristiwa ini berlaku menurut kehendak Allah dan masyi'ah-Nya, dan kemudian Allah menurunkan  ruh atau makhluk-makhluk itu ke peringkat yang paling rendah, yaitu Alam  Ajsam atau alam kebendaan yang konkret dan nyata, seperti disebutkan dalam ayat ini : "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya" (At-Tiin : 5)

*Tuhan
Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, Tidaklah sekali-sekali Dia pernah membiarkan ruh-ruh berada dalam kesesatan dan kejahilan, untuk itulah diutus para Rosul dan Kitab agar tidak lalai,
"Dan sesungguhnya kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami (dan kami peritahkan kepadanya ) Keluarkanlah kaummu dari kegelapan menuju cahaya terang benderang dan ingatkan mereka akan hari-hari Allah" (Ibrahim : 5)
Manusia diharapkan dapat menegakkan sifat Al Jamal (indah) karena Allah itu indah dan dari sinilah manusia akan menjejakkan kakinya di titian hakikah untuk mengenal Allah SWT serta Ber-Taqarrub kepada Dzat-Nya yang Maha Besar :
"katakanlah, Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah yang nyata" (Yusuf : 108)

Bersambung...
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net