* Kekasih dengan Kekasihnya
Hanya habib (yang pengasih) dapat mengenal Mahbub (yang dikasihi) dengan
sempurnyanya. Orang yang dikasihi Allah itu serba indah pandangannya, tetapi
terhijab (terlindungi) pada pandangan manusia lain, tidak diketahui manusia tetapi
dikenali oleh Allah dan mudahlah bagi manusia ini untuk melayarkan bahteranya
menuju pelabuhan induk keruhanian taman Hazirah al-Quds. Karena orang yang
mencintai Allah adalah orang yang telah mengosongkan dirinya atau memfanakan
dirinya, tidak terasa wujud dirinya hanya yang wujud ialah Allah saja.
* Ruh Al - Quds
Allah SWT mula-mula menciptakan atau menzahirkan Ruh Al Quds atau
ruh suci dalam bentuk makhluk untuk meneruskan penzahiran yang paling sempurna
dalam peringkat Alam Ketuhanan Dzat Yang Maha Tinggi dan di kehendaki-Nya ruh
itu untuk turun ke alam fana ini di peringkat yang paling rendah yaitu Alam
Ajsam atau fidikal (konkret). Tujuan utamanya adalah untuk memberi pelajaran
kepada ruh suci dan untuk mengetahui pengalamannya dalam mencari jalan kembali
kepada Allah SWT.
Dan dalam perjalanannya dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling
rendah, ruh suci tersebut menempuh berbagai alam atau peringkat, semula ia
turun ke peringkat Akal semesta atau disebut peringkat Kesatuan (Allah dan
Hamba-Nya) atau peringkat nama dan sifat atau lebih dikenal dengan Haqiqah
Muhammadiyyah.
Dan bersamaan dengan ruh suci tersebut telah disediakan pula dalam dirinya
benih-benih keEsaan (tauhid) agar senantiasa mengenali penciptanya yang Esa
itu. Dalam perjalanan mengarungi alam-alam peringkat Allah membekalinya dengan
selimut pakaian Nur Allah (Cahaya) Dan mendapat gelar ruh Martabat Tertinggi karena tingginya derajat yang diberikan Tuhan sejak ia diciptakan.
Peringkat selanjutnya adalah peringkat Alam Malakut, disini Ruh
suci disebut Ruh Bergerak atau Ruh Berpindah, mimpi yang benar termasuk dalam
alam ini, dan selanjutnya ia akan masuk ke Alam Kebendaan, atau kebadanan atau Jism atau fisikal, ia mendapat pakaian jasmani yang berasal dari darah,
daging, urat, tulang, dan sebagainya.
lalu diberi gelar Ruh Insan atau Ruh
Manusia, Ruh suci diberi baju kasar agar dunia selamat dari kehancuran,
karena bila alam kebendaan bersentuhan langsung dengan Ruh suci maka alam
kebendaan akan hangus menjadi abu.
Ruh suci dihantarkan ke tempat terendah agar ia mencari jalan kembali
keasalnya yaitu berpadu atau berdampingan dengan Allah SWT seperti ketika ia
berada dalam pakaian daging, darah dan tulang itu. Melalui hati yang ada dalam
badan kasar ini wajar bila ia menanan benih rasa kesatuan dan keEsaan dan ia
akan berusaha menyuburkan rasa bersatu dengan Allah SWT , Tuhan yang
Menciptakannya .
Dalam bumi, hati ruh suci itu tertanam benih keyakinan yang dibekalkan
kepadanya oleh Allah dari alam Maha Tinggi dan benih itu diharapkan menjadi
pokok sebuah keyakina yang mengahsilkan buah-buahan yang rasanya kelak akan
membawa ruh itu kembali naik ke tingkat demi tingkat hingga sampai ke hadirat
Allah SWT.
Bersambung...
Posting Selanjutnya KLIK Risalah Penciptaan Manusia BAG 6 (Penciptaan Jasad Untuk Ruh, Ruh Dalam Badan, Ruh Dalam Hati)
Posting Sebelumnya Risalah Penciptaan Manusia BAG 4 (Taqarrub Ilallah, CaraBertaqarrub Ilallah)
Posting Sebelumnya Risalah Penciptaan Manusia BAG 4 (Taqarrub Ilallah, CaraBertaqarrub Ilallah)
0 komentar:
Post a Comment