* Sumber Kejadian
Allah SWT pertama kali menjadikan
cahaya atau nur yang disebut Nur Muhammad, dari sifat Jamal-Nya (keindahan-Nya).
Allah turunkan Nur itu dari
tempat asal kejadiannya, yaitu Alam Lahut (alam ketuhanan) ke Alam Asma Allah
(nama-nama yaitu alam Penciptaan sifat-sifat Allah atau alam Akal Ruh Semesta).
Dari alam Asma Allah ruh-ruh itu turun ke alam Malakut. Disitu ruh-ruh itu
dipakaikan dengan pakaian kemalaikatan yang gemerlap. Kemudian mereka
diturunkan ke alam Kebendaan atau Ajsam yang terjadi dari unsur api, air,
angin (udara) dan tanah. Maka ruh itu dibentuk dengan diberi
badan yang terjadi dari darah, daging, tulang,
urat dan sebagainya.
Rasulullah bersabda : bahwa yang
pertama diciptakan oleh Allah adalah ruh Muhammad, ia diciptakan dari cahaya
Ketuhanan, dan selanjutnya yang diciptakan pertama kali adalah Qalam (pena) dan
akal. Disinilah kita tahu bahwa yang dilahirkan dan diciptakan pertama kali
adalah suatu realitas ghaib dan bersifat rohani yang disebut : Nur,
Ruh, Qalam, dan Akal dan ini merupakan realitas yang
mempunyai banyak nama menurut fungsinya dan dari sudut mana kita memandangnya
(Al-Maidah : 15).
Dalam dunia sufi ini disebut
Hakikat Muhammad (Realitas atau Hakikat) atau diberi gelar Aql al-Kull (akal Semesta) karena ia tahu dan
melihat segala sesuatu, ia diberi gelar Qalam karena ia menyebarkan ilmu dan
hikmah dan menzahirkan ilmu dalam bentuk huruf dan perkataan, ia juga digelari
ruh karena ia hidup, bukan mati. Dan ruh itulah terbitnya segala yang hidup,
oleh karena ia hidup maka digelari Ruh.
*Ruh Muhammadiyyah
Atau Ruh Muhammad adalah Dzat atau
sumber segala yang berwujud. Dialah yang awal dan menjadi hakikat
alam semesta. Allah SWT menciptakan segala ruh dari ruhnya.
Muhammad adalah nama bagi
insan dalam alam gaib (alam berkumpulnya ruh-ruh). Ia menjadi
sumber dan asal segala perkara. Allah menciptakan alam karena Allah akan
menciptakan Muhammad SAW. Dan tanda-tanda ini tepat, seperti yg dilihat oleh
bapak semua umat manusia, yaitu Adam As, ketika selesai proses penciptaan, Adam melihat nama
Muhammad di pintu surga bersanding dengan nama Allah, dan mengertilah Adam
bahwa orang yang memiliki nama itu adalah semulia-mulianya manusia yang
akan diciptakan Tuhan diantara semua ciptaan-Nya di kemudian hari. Setelah
lahirnya Nur Muhammad, Allah menciptakan pula "Arsy", dan
kelahiran Muhammad juga diikuti dengan penciptaan makhluk-makhluk yang lain
serta arsy-Nya. Peristiwa ini berlaku menurut kehendak Allah dan
masyi'ah-Nya, dan kemudian Allah menurunkan ruh atau
makhluk-makhluk itu ke peringkat yang paling rendah, yaitu
Alam Ajsam atau alam kebendaan yang konkret dan nyata, seperti
disebutkan dalam ayat ini : "Kemudian Kami kembalikan dia
ke tempat yang serendah-rendahnya" (At-Tiin : 5)
*Tuhan
Tuhan yang Maha Pengasih dan
Penyayang, Tidaklah sekali-sekali Dia pernah membiarkan ruh-ruh berada dalam
kesesatan dan kejahilan, untuk itulah diutus para Rosul dan Kitab agar tidak
lalai,
"Dan sesungguhnya kami telah
mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami (dan kami peritahkan kepadanya )
Keluarkanlah kaummu dari kegelapan menuju cahaya terang benderang dan ingatkan
mereka akan hari-hari Allah" (Ibrahim : 5)
Manusia
diharapkan dapat menegakkan sifat Al Jamal (indah) karena Allah itu indah dan
dari sinilah manusia akan menjejakkan kakinya di titian hakikah untuk mengenal
Allah SWT serta Ber-Taqarrub kepada Dzat-Nya yang Maha Besar :
"katakanlah,
Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah
dengan hujjah yang nyata" (Yusuf : 108)
Bersambung...
0 komentar:
Post a Comment