APAKAH ANDA BUDAK DUNIA ? ATAU ANDA PECINTA DUNIA ?
MAKA ANDA HARUS BERHENTI DIPERBUDAK OLEH DUNIA SEBELUM KEHANCURAN MENDATANGI ANDA!!!
Cinta dunia adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Perhatikan
sabda Rasulullah saw berikut ini:
“Kalau begitu, bergembiralah dan
berharaplah memperoleh sesuatu yang melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan
yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika
dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk
orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (Hadits
riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari (6425), dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab
tentang Zuhud hal (73) Perhatikan Firman Allah SWT berikut ini: “Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang
melalaikan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu.” (Q.S. Al-Hadiid [57]:20) Cinta dunia adalah segala sesuatu yang
membuat kita lalai kepada Allah, misalnya, shalat, saum atau sedekah, dan
kalaupun kita tetap melakukannya tapi tetap dikatakan sebagai urusan dunia,
jika niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Allah.
“Hampir tiba dimana umat-umat saling memanggil untuk melawan kalian sebagaimana
orang-orang saling memanggil untuk menyantap hidangannya”.
Salah seorang
bertanya: ”apakah karena sedikitnya kami ketika itu? Rasul menjawab, “bahkan
kalian pada hari itu banyak akan tetapi kalian laksana buih dilautan dan
sungguh Allah mencabut ketakutan dan kegentaran terhadap kalian dari dada musuh
kalian dan Allah tanamkan di hati kalian al-wahn”. Salah seorang bertanya:
apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: “cinta dunia dan membenci
kematian” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak
oleh apa yang dicintainya. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang
berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan cenderung
melelahkan diri sendiri memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada dunia, akan
makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang
diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar
dunia untuk kepentingan dirinya.
Allah SWT berfirman: “Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan
perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di
dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan. Itulah
orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di
akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
telah mereka kerjakan” (QS. Hud[11]: 15-16).
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya dunia itu dilaknat,
berikut segenap isinya juga dilaknat, kecuali jika disertai untuk tujuan kepada
Allah SWT. (Al Hadits)
Segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya. harta, gelar,
pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan ada artinya jika tidak digunakan
di jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita. Oleh
sebab itu, jangan pernah kecukupan atau kekurangan “dunia” ini meracuni hati
kita. Jika kita berkecukupan, jangan sampai kecukupan kita menjadikan kita
sombong, dan jika kita kekurangan, maka jangan sampai kekurangan kita itu,
membuat kita jadi kurang mensyukuri nikmat Allah, banyak mengeluh dan minder.
Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang yang cinta pada
dunia ibarat orang yang berjalan di atas air. Dapatkah orang berjalan di atas
air, kakinya tidak basah?” (Al-Hadits). “Dunia adalah manisan hijau. Dan Allah
mengangkat kamu sebagai khalifah di atasnya, dan Dia menyaksikan bagaimana cara
kamu bekerja.” (Al-Hadits).
Obat dari penyakit cinta dunia ini tidak lain adalah
kezuhudan kita kepada dunia, yang mana Rasulullah saw telah mengajarkan kita
ummatnya untuk berlaku zuhud. Rasulullah saw bersabda: “zuhudlah di dunia maka
ALLAH akan mencintai kalian, dan zuhudlah atas apa-apa yang ada di sebagian
manusia, maka kamu akan dicintai oleh mereka ” (HR.ibnu majah dalam kitab zuhud
).
Perhatikan hadits berikut ini: “Andai saja kamu mengetahui, apa yang engkau
akan lihat saat kematianmu, tentulah engkau tidak akan memakan segigitpun
hidangan idamanmu, dan pula engkau tidak akan meminum lagi minuman lezat untuk
memuaskan rasa dahaga mu yang tak terpuaskan” (Imam Ahmad dari Abu Dharda as)
Jabir bin Abdillah ra bekata, “Rasulullah SAW pernah memasuki sebuah pasar yang
di kiri-kanannya dipadati manusia. Ketika itu beliau melewati seekor kambing
kuper (telinganya kecil) yang telah menjadi bangkai. Lantas Beliau menenteng
telinga kambing itu seraya berseru, “Siapakah yang mau membeli kambing ini
dengan harga satu dirham?” Pengunjung pasar menjawab, “Sedikitpun kami tidak
menginginkannya“. Beliau bertanya lagi, “Apakah kalian mau jika anak kambing
ini kuberikan cuma-cuma kepada kalian?” Mereka menjawab, “Demi Allah, kalaupun
anak kambing itu hidup, kami tidak akan menerimanya karena cacat, maka
bagaimana kami mau menerimanya setelah menjadi bangkai?” Mendengar hal ini
Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya dunia itu lebih hina dalam
pandangan Allah daripada bangkai kambing kuper ini dalam pandangan kalian” (HR.
Muslim) Cinta dunia adalah sumber segala kesalahan karena cinta dunia, sering
mengakibatkan seseorang cinta terhadap harta benda dan didalam harta benda
terdapat banyak penyakit. Antara lain sifat bangga dan angkuh, pamer terhadap
yang dimiliki. Dan orang yang cinta dunia akan sibuk mengurus hartanya dan
terus berusaha untuk menambahnya, hingga membuatnya lalai dari dzikir kepada
Allah SWT. Ketahuilah barangsiapa dilalaikan oleh harta bendanya, dia akan
merugi, terlebih bila lalai dari dzikrullah, ia akan hanya seperti mayat,
karena bila hati sepi dari dzikir ia akan dihuni dan disetir olehsetan sesuai
kehendaknya.
Jika seorang manusia telah dikuasai (hatinya) oleh iblis,
maka akan menjadi lemah, iblis akan membolak-balikan hatinya bagaikan seorang
anak kecil mempermainkan bola. Karena orang yang mabuk karena cinta dunia tidak
akan sadar kecuali setelah berada di dalam kubur. Yahya bin Mu’adz berkata,
“Dunia itu araknya setan, barangsiapa mabuk karenanya, ia tidak akan segera
sadar, kecuali setelah berada di tengah kumpulan orang mati dalam keadaan
menyesal di antara orang-orang yang merugi”.
”Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah,
bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada
hari kiamat sebelum ditanya tentang 4 perkara : Tentang umurnya untuk apa ia
habiskan, masa mudanya untuk apa ia gunakan, hartanya dari mana diperoleh dan
kemana dibelanjakan, dan ilmunya, apa yang diamalkannya.” (HR. Tirmidzi).
Dunia dengan segala pesonanya memang sangat menggoda dan mempesona, dan kadang
kesuksesan seseorang memang diukur dari status sosialnya di masyarakat, namun hal tersebut jangan sampai membuat kita terjebak dan
terperangkap cinta dunia. Ingatlah kita hanya hidup sementara di dunia ini,
semua harta dunia yang kita banggakan, tidak akan kita bawa mati, hanya amal
ibadah, dan amal kebaikanlah yang akan menemani kita hingga sampai hari kita
dibangkitkan nanti. Jadikanlah dunia hanya sebagai ladang akhirat kita, tempat
kita mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti. Ingatlah selalu, bahwa kelak kita
akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang sudah kita lakukan selama kita
hidup didunia ini.
Tanpa dimensi SPIRITUAL manusia takan pernah bisa menyempurnakan kemanusiaannya.
Ia hanyalah robot berdaging yang hidup di bumi dengan segala aktivitas bernilai relatif, yang dijalankannya dari hari ke hari, ia hanya sekedar menunggu atau menunda KEMATIAN.
Ulama besar, Guru para pencari Tuhan dan bapa dari semua
ulama Syaikh Abdul Qodir Al Jailani Beliau pernah mengajarkan bagaimana tatanan
hidup dan kehidupan, diantara lain nasihat yang luar biasa penulis ringkas
singkat dibawah ini sekiranya dapat bermanfaat untuk semua pembaca pada umumnya
dan khususnya anggota perguruan kami dimanapun berada.
1. DUNIA ADALAH FITNAH
DUNIA adalah FITNAH dan MENYIBUKKAN, kecuali yang mengambilnya dengan niat
kebaikan akhirat. Apabila niatnya benar dalam mengolah dunia, maka dunia akan
bernilai bagi akhirat. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
2. MEMBICARAKAN DUNIA ADALAH RACUN YG MEMATIKAN
Usia dunia hanya sekejap, kenikmatannya akan sirna, kebaikanna akan berubah,
tangannya akan menikam, dan memBICARAkannya adalah RACUN yang mematikan.
Berdiri diatas dunia bagaikan berdiri diatas air, sehingga tidak akan dapat
berdiri tegak karena gelombang yang mengombang-ambingnya. (Syaikh Abdul Qadir
Jailani)
3. DUNIA ADALAH LADANG DAN AKHIRAT ADALAH TEMPAT TINGGAL
Wahai muridku, jangan jadikan apa yang kamu makan dan minum, yang kamu pakai,
yang kamu nikahi dan berkumpul dengannya sebagai tujuan dan cita-cita. Semuanya
adalah dorongan hasrat dan hawa nafsu.
Tujuan dan cita-cita hati adalah ALLAH al-Haq. Maka jadikanlah ALLAH dan segala
yang ada pada-NYA sebagai tujuan dan cita-citamu. Dania ada penggantinya, yaitu
akhirat. Makhluk ada penggantinya yaitu al-Khaliq.
Segala sesuatu yang kamu tinggalkan didunia, akan engkau dapati pengganti yg
lebih baik didalam kehidupan yg akan datang. Anggaplah bahwa masih tersisa umur
sampai hari ini, bersiaplah untuk kehidupan akhirat karena kesempatan itu akan
hilang dengan datangnya malaikat Izrail pencabut nyawa.
Dunia adalah ladang dan tempat singgah bagi manusia, dan akhirat adalah tempat
diam. Jika semangat dari ALLAH telah datang, maka keduanya (dunia dan akhirat)
akan tertutupi. Sehingga dia akan berdiri diantara keduanya, tidak kepada dunia
dan tidak kepada akhirat. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
4. DUNIA DI TANGAN BUKAN DI HATI
Dunia boleh saja ditanganmu atau berada disakumu untuk engkau simpan dan
pergunakan dengan niat yang baik. Tetapi jangan meletakkannya didalam hati.
Engkau boleh menyimpannya diluar pintu (hati), tetapi jangan memasukkannya ke
dalam pintu. Karena hal itu, tidak akan melahirkan kemuliaan bagimu. (Syaikh
Abdul Qadir Jailani)
5. DUNIA YANG BURUK RUPA
Adapun bagi seorang raja, dunia tampak bagaikan seorang mempelai wanita yang
rupawan. Sedangkan dimata para wali, dunia tak ubahnya seperti orang yang buruk
wajahnya. Rambutnya terbakar, demikian juga pakaiannya dan wajahnya
tercabik-cabik. Mereka hanya mengambil bagian mereka (dari dunia), itu pun
karena terpaksa karena memang harus demikian, mereka sangat merindukan akhirat.
(Syaikh Abdul Qadir Jailani)
6. HIDUP DI DUNIA SAJA
Barangsiapa yang lebih mencintai dunia, diiringi dengan kerakusan, lupa pada
kematian, lupa bahwa ia akan bertemu Tuhannya dan tidak lagi membedakan halal
dan haram, maka sesungguhnya dia sama dengan orang-orang kafir yg mengatakan,
“Kehidupan ini tdk lain hanyalah hidup di dunia aja, kita mati dan hidup dan
tidak ada yg membinasakan kita kecuali masa” (al-Jatsia 24). (Syaih Abdul Qadir
Jailani)
7. KOSONGKAN HATI DARI
DUNIA
Sibukkanlah dirimu dengan memperbaiki diri, tinggalkan omong kosong dan
kegilaan dunia. Rosulullah saw bersabda, “Kosongkanlah (hatimu) dari cita-cita
dunia sebisamu”. Wahai orang yang silau oleh dunia, apabila engkau mengenalnya
tentu engkau tidak akan mengejarnya. Apabila ia datang kepadamu, ia akan
membuatmu lelah. Apabila ia menguasaimu, maka engkau akan merugi (Syaikh Abdul
Qadir Jailani)
8. MELEPASKAN DIRI DARI DUNIA
Nabi saw bersabda, “Lepaskanlah dirimu dari kepentingan dunia semampumu”
Wahai hamba ALLAH, bila kamu mampu lepas dari keterjepitan dunia lakukanlah.
Jika tidak mampu, maka tergesalah hatimu mengadu kepada ALLAH. Dan
bergantunglah dibawah rahmat-NYA sampai keterjepitanmu dari dunia ini longgar
untukmu dan lepas dari hatimu (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
9. MENGELUARKAN DUNIA DARI HATI
Seseorang bertanya kepadaku, “Bagaimana cara mengeluarkan cinta dunia dari
dalam hati?”. Aku jelaskan kepadanya, “Perhatikanlah setiap perpindahan dunia
itu dari satu tangan ke tangan lainnya. Dia berhasil untuk menghalangi dan
membuat lupa para pemiliknya. Pada awalnya dunia akan mengangkat derajad
pemiliknya dari orang lain, sehingga membuat dia disanjung dan dipuja. Saat ia
terlena dengan kedudukan dan tarap hidupnya, tiba-tiba dunia menjerat dan
menjatuhkannya, mereka diperdaya oleh dunia sehingga menghancurkannya. Dunia
hanya tertawa, iblis pun ikut menyeringai tawanya. Demikianlah dunia
memperlakukan orang kaya, para penguasa dan raja-raja, sejak zaman Adam hingga
hari kiamat kelak. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
10. TINGGALKAN DUNIA DARI HATIMU
Wahai manusia, yang menjadikan engkau tidak mengenal ALLAH SWT dan para
waliullah adalah rasa cinta dan sikap rakus terhadap dunia. Ingatlah kepada
akhirat dan tinggalkanlah dunia (dari hatimu). (Syaikh ABdul Qadir Jailani)
11. MENINGGALKAN DUNIA DARI HATI
Seorang mukmin tidak akan silau oleh gemerlap dunia dan isinya, ia mengambil
bagiannya kemudian hatinya menghadap ALLAH SWT kembali. Disana ia berdiri
menghadap Tuhannya dan meninggalkan dunia (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
12. MENOLAK DUNIA DENGAN HATI
Seorang mukmin itu terpenjara oleh dunia, Walaupun berada ditangan keluarga
yang bergelimangan harta dan kemewahan, keluarganya bergembira dan tertawa
riang, tetapi batinnya tetap merasa berada didalam penjara. Mungkin wajahnya
tampak bahagia, tetapi hatinya berada dalam kesedihan. Dia mengenal baik dunia,
sehingga dia menolak dunia dengan hatinya (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
13. MENCERAIKAN DUNIA
Pada awalnya seorang shalihin “menceraikan” dunia dengan talak satu, karena dia
khawatir kalau-kalau keadaannya berubah, ketika pintu akhirat terbuka baginya,
dan ia mendapat yg lebih baik, maka dia menjatuhkan talak yg kedua kepada
dunia. Dunia malah datang dan memeluknya, maka ia mentalak dunia dengan talak
tiga, selanjutnya dia berdiri sepenuhnya dengan akhirat. Pada saat itu,
munculnya cahaya ALLAH SWT maka dia pun mentalak akhirat. Dunia akan berkata
kepadanya, “Mengapa engkau menceraikan aku?”. Ia menjawab, “Karena aku
menemukan yang lebih baik”. Akhirat pun bertanya kepadanya dengan pertanyaan yg
sama, maka dia menjawab, “Karena engkau hanya bentuk, bukan hakikat yang
sebenarnya, maka bagaimana aku tidak menceraikanmu”. Saat itu, terbuktilah
nilai ma’rifat-nya (cintanya) kepada ALLAH SWT. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
[ HIKMAH PENCERAHAN MAKNA DUNIAWI ]
Kitabullah, Sunnah, Kalam Imam Ghozali dan Syaikh Abdulqodir Jailani.
14. DUNIA ADALAH SENDA GURAU
Apakah engkau tidak memperhatikan firman ALLAH SWT, “Ketahuilah bahwa kehidupan
dunia hanyalah senda gurau, permainan dan perhiasan”.
Senda gurau, permainan, dan perhiasan bagi anak kecil yang bodoh, bukan untuk
orang-orang dewasa yang memiliki akal sehat. Aku telah memberitahukan bahwa
dunia hanya untuk orang yang bodoh yang tidak berakal sehat. Dan aku juga telah
memberitahukan bahwa kalian diciptakan bukan untuk permainan dan sibuk dengan
dunia dengan melupakan akhirat. Apabila engkau mengambil bagian dunia dengan
hawa nafsu, keinginan, dan syahwat, maka apa yang engkau dapat darinya hanya
berupa ular, kalajengking, dan racun. Sibukkanlah dirimu dengan akhirat,
kembalikan hatimu untuk dekat dengan-NYA. Sibuklah dengan-NYA, setelah itu
barulah engkau ambil apa saja yang datang kepadamu (dunia), melalui tangan
kemurahan-NYA. (Syaikh Abdul Qadir Jailani).
"Hidup adalah perjalanan realitas jiwa menuju kebenaran
dalam keseberagaman mahkluk individual yang merupakan suatu ekosistem alam
batiniah, dalam kaidah kaidah kehidupan kebenaran yang nyata adalah kembalinya
jiwa kepada titik temu yang mempunyai medan maghnet dalam lingkaran ketauhidan
dari kefakiran diri duniawi dan tersadarkan dalam getaran getaran lantunan
makrokrosmos yang berbagian dari gema mikrokrosmos untuk mengenali diri secara
transparan yang hakiki. Cobaan dan ujian semua adalah suatu tatanan budaya
kehidupan yang mendiami dari pada setiap mahkluk bernafas dan melatih setiap
diri agar kebal terhadap goncangan dasyat yang dihadirkan kepada sesuatu yang fana
namun sedikit yang menyadari. Maka gemakan hidup & kehidupan selayak nya petikan
musik harfah dalam jiwa yang bersifat trasenden maupun imanen".
(Almukarram Aa Randy Fathoni)