A. DEFINISI AURA
W.E.
butler, seorang sarjana ahli sinar tubuh, mendefinisikan aura sebagai
inti sari yang tidak kelihatan atau sebagai aliran yang keluar dari
tubuh manusia atau hewan, bahkan dari benda benda. Aura adalah suatu
aliran listrik yang hidup secara psikis. Aura merupakan suatu rembesan
listrik dari jiwa, yang mengambil dari tubuh dan pikiran, sebab aura
adalah hawa disekitar tubuh manusia, binatang atau benda benda. Wiliem
hogendoorn mendefinisikan aura sebagai bentuk sinar yang mengelilingi
tubuh manusia, hewan, tanaman tetapi juga ditemukan pada benda benda
materi mati. Seorang ahli terapi warna yang bernama Erwin berpendapat
bahwa aura adalah sinar kehidupan yang melingkupi tubuh pada setiap
manusia. Aura akan mempengaaruhi kondisifisik tubuh manusia. Dalam diri
manusia terdapat berbagai warna dan kombinasinya. Yang antara warna
warna tersebut mempunyi makna dan inti aura akan saling berkerja sama
untuk keseimbangan dan kesehatan manusia. Dari tiga pengertian diatas
maka kita dapat menarik garis lurus definisi, bahwa aura adalah suatu
medan elektromagnetik yang mengelilingi seluruh tubuh makhluk hidup
(manusia, tumbuh tumbuhan, dan materi benda mati).
Aura mempunyi
bermacam macam warna dan antar warna warna tersebut dapat saling bekerja
sama dalam upaya keseimbangan dan kesehatan, khususnya pada tubuh
manusia. Aura disekitar tubuh berlapis lapis namun tidak memiliki batas
yang jelas antara lapis atau dengan lapis yang lain. Bentuk dan keadaan
aura mirip seperti sinar pelangi. Pada tubuh manusia, pancaran warna
warni aura dapat mengungkapkan keadaan fisik dan psikis seseorang. Warna
warna aura tersebut sangat spesifik dan unik. Aura seseorang akan
berubah sesuai dengan kondisi fisik mentalnya. Aura akan berpengaruh
atas orang, apakah sedang sakit atau sehat. Pancaran aura seseorang
mempunyai hubungan erat dengan pusat pusat energy (cakra), prana, atau
tenaga dalam. Seseorang yang berkekuatan batin tinggi akan memiliki aura
yang kuat pula. Orang yang sedang sakit maka auranya lemah atau redup.
Orang yang sedang bergembira maka auranya berwarna kuning atau merah
muda. Dua warna tersebut adalah lambing keceriaan.
Aura di tubuh
makhluk hidup dapat kita ilustrasikan sama dengan keadaan atmosfer yang
mengelilingi bulatan bumi. Manusi dengan mata telanjang jelas tidak
melihat dengan atmosfer tapi mau tidak mau kita harus yakin bahwa
disekeliling bumi terdapat pula medan elektromagnetik disamping ada
udara. Di bumi kita tidak bisa melihat udara tetapi kita bertahun tahun
menghirupnya. Udara dapat kita rasakan dan kita hirup, namun sampai
kapanpu tidak akan bisa melihatnya. Itulah kehebatan dan keajaiban alam
(dan perbuatannya : ALLAH SWT) Seorang filosofi besar dunia mengatakan
bahwa sesungguhnya sesuatu yang dianggap ajaib itu selalu memiliki hokum
hokum tertentu yang selaras dengan hukjum yang sudah ditetapkan
tuhan.sesuatu dianggap ajaib karena logika manusia belum sanggup
menjangkaunya melalui peralatan modern yang ada sekarang. Bahwa dialam
ini terdapat riul misteri. Itu harus kita akui.untuk itu alangkah
baiknya manusia membuang jauh jauh sikap sombong dengan ‘kekerdilan’
otak manusia yang hanya sekepal dikepala. Termasuk kita memahami aura,
alangkah baiknya otak dan hati kita mempercayai dan meyakini saja
dahulu, untuk kemudian serius dank eras dalam mempelajari aura Menurut
Erwin, penyembuh dengan terapi warna dan aura, bahwa dalam tubuh yang
sehat, di auranya terdapat kombinasi warna yang bermacam macam, seperti
pelangi yaitu merah,jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Hujau
adalah warna netral, merah, jingga, dan kuning adalah warna panas. Biru,
nila dan ungu adalah warna dingin. Sesungguhnya selain warna tersebut,
terdapat warna lain yaitu warna ultra ungu dan warna infra merah. Dua
warna ini praktis tidak dapat dilihat oleh mata biasa. Beberapa
penyambuh menggunakan terapi warna yang bertujuan menyeimbangkan warna
warna aura pada tubuh seseorang. Kita bisa menggambil contoh misalnya
pada tubuh yang auranya berwarna merah, berarti kondisi tubuhnya tidak
seimbang. Dalam keadaan tersebut, sang penyembuh dapat menyeimbangkan
aura dengan warna lain. Tubuh makhluk hidup terdiri dari badan kasar dan
badan halus yang mendukung lima unsur energy yaitu energy listrik.
Gerak, panas, kimia, dan unsur energy elektromagnetik. Empat unsur
(listrik, gerak, panas, kimia) berada di badan kasar, dan satu energy
(elektromagnetik) berada di badan halus. Energy yang berada di badan
halus tersebut mempunyai frekwensi gelombang di bawah frekwensi
gelombang warna merah, dan di kenal mempunyai frekwensi gelombang di
bawah frekwensi gelombang warna merah, dan dikenal dengan sebutan far
infare drave (FIR). Panjang gelombang adalah 6 – 14 mikron. Energy ini
mengandung gelombang gelombang biogenetic atau sinar sinar hidup
(dibadan halus) yang bergerak gerak sepanjang masa dalam tubuh makhluk
hidup. Biogenetik tersebut terkenal dengan sebutan chi (cina) dan prana
(menurut orang india), atau tenaga dalam (menurut orang indinesia
sekarang).tenaga dalam di masa lampau, mungkin yang di sebut energy
batin (energy batin). Dalam hemat penulis, istilah atau nama nama tadi
adalah sama saja. Karena semua yang dimaksud adalah energi biogenetik
(energy energy hidup). Energi itulah yang bersemayam dalam tubuh halus
makhlup hidup, khususnya manusia. Dan pada hakekatnya keajaiban
keajaiban yang sering ditimbulkan oleh kekuatan manusia – dalam hemat
penulis – merupakan efek nyata dari system pengolahan energy biogenetik
ini. Badan kasar (fisik) membutuhkan energy lingkungan sekitarnya.
Sedangkan dari energy elektromagnetik, melihat keadan energinya,
membutuhkan energy berupa getaran getaran, gelombang biogenetic yang
bisa didapat melalui sinar matahari, atau pepohonan segar berwarna
hijau. Aura akan berubah melemah dan meredup jika kekurangan’makanan’.
Sinar matahari merupakan sumber biogenetic, demikian pula pepohinan
warna hijau yang penuh dengan energy hidup yang susunnannya sebagai
berikut : • Badan wadah (fisik) • Badan ether/bioplasma • Badan astral •
Badan roh/spiritual Badan wadah adalah badan fisik atau raga manusia.
Badan raga terdiri susunan organ organ tubuh yang saling kait mengkait
sehingga terwujud sedemikian rapihnya. Badan ether/bioplasma yang dalam
dunia ilmiah sering disebut badan energies, diilustrasikan sebagai
‘badan’ yang melingkungi langsung badan wadah. Badan inilah yang sering
disebut aura.kita mengakui atau tidak atas keberadaan aura, jauh sebelum
adanya penelitian tentang aura, sesungguhnya kita meyakini bahwa setia
organism hidup pasti dikelilingi oleh suatu medan listrik atau medan
elektromagnrtik. Seluruh manusia, hewan, tumbuhan, bahkan mikroba yang
amat kecilpun seluruhnya mempunyai medan elektromagnetik dalam tubuhya.
Disebuah perairan, terdapat ikan yang bila bertemu lawannya langsung
menyengatnya dengan kekuatan listrik yang keluar dari tubuhnya. Listrik
dalam tubuh ikan tersebut merupakan energy khusus yang secara alamiah
dan otomatis tersedia dalam ikan tersebut. Penelitian mendalam tentang
aura baru menghangat dalam beberapa dasawarsa ini, temasuk pengakuan
dari dunia ilmiah. Penjelasan tentang keberadaan aura bukan dilakukan
oleh praktisi psikologi (paranormal) melainkan oleh para ahli ilmu
fisika, aura pun amat berkait dengan kondisi badan astral dan badan
roh/spiritual. Artinya, wujud aura sangat dipengaruhi oleh ritme emosi,
keadaan psikologis, dan tingkat spiritualitas seseorang. Hal ini
diwujudkan dengan aura seseorang yang berbeda beda. Dan aura juga
memiliki perbedan pancaran warna warni yang selalu berubah ubah, serta
aura memiliki getaran gelombang yang berbeda beda sesuai dengan kondisi
mental sesorang. Kita melihat perbedaan mencolok antara orang yang
terkena musibah kematian, dengan orang yang baru mendapat hadiah undian 1
miliyar rupiah. Atau perbedaan fisik (roman muka, syaraf, dan keadaan
organ tubuh) orang yang sedang diliputi kemarahan terpendap dengan orang
yang sedang jatuh cinta, dapat terlihat jelas oleh kita. Perbedaan
perbedaan tersebut dapat terjadi pengaruh orang orang tersebut. Menurut
para pakar meditasi, aura dikelompokan menjadi 2 bagian : Aura bagian
luar : aura yang dipancarkan oleh tubuh atau aura listrik. Daerah
pancaran aura ini sering disebut tenaga alfa. Aura bagian dalam :
disebut medan tenaga deltha.
B. MAKNA WARNA WARNA AURA
Aura
mempunyai berbagai macam warna warna seperti pelangi. Dan warna aura
seseorang sangat berkait dengan keadaan mental, psikologis, dan kadar
spiritualnya yang termanifestasikan dengan wujud fisiknya melalui redup
atau bersinarnya wajah seseorang, tenang atau brangasannya prilaku
seseorang, khusus atau lemahnya ibadah orang tersebut, dan lain
sebagainya. Seseorang pakar tenaga dalam dan meditasi mengungkapkan
bahwa warna aura mempunyai makna bermacam macam, yaitu :
1. WARNA MERAH
Aura
warna merah adalah ‘berani’ atau panas. Warna merah adalah warna energy
kuat,melambangkan api dan daya kreatif primer. Orang dengan aura warna
ini adalah penuh kepribadian kreatif, meledak ledak dan cenderung
‘brangasan’. Warna ini juga cenderung penuh dengan vitalitas hidup.
Pelakunya penuh kedinamisan dan mencerminkan amarah, kebencian, dan
pribadinya penuh prubahan tidak terduga. Merah dapat diartikan sebagai
perubahan dan kemajuan yang menggebu – gebu. Pemilik warna merah dalam
hidup menyukai ledakan yang tidak statis atau stagnan. Warna merah ini
mempengarhui system peredaran darah yang membuat pemilik nya serba
bergerak cepat, berdaya seksual tinggi, dan senantiasa menggugah bakat
terpendam nya sehingga sering memunculkan penemuan penemuan hebat.
2. WARNA KUNING
Warna
kuning adalah warna panas, dan merupakan salah satu warna – warna aura
yang kuat pacnaran nya dan mudah dilihat. Kuning melambangkan
kesuksesan, keberhasilan, dan optimis. Kuning juga melambang kan ‘keras’
yang melambangkan pemiliknya penuh dengan ide – ide ofensif , keceriaan
, kegembiraan, dan daya intelektualitas yang tinggi. Orang dengan warna
aura kuning cenderung mempunyai kepekaan batin tinggi. Kemampuan
clairvoyance (tahu sebelum terjadi) biasa dimiliki oleh orang dengan
warna aura ini. Orang dengan aura kuning adalah pribadi kreatif dan yang
banyak ide dan perfeksionis (semua ingin serba sempurna). Warna kuning
adalah warna keras, berani, kuat, dan penuh ide cemerlang.
3. WARNA JINGGA
Warna
jingga adalah warna panas. Si pemiliknya memancarkan daya cipta khayal
yang tinggi. Pikiran dan kesadaran pemilik aura ini cenderung berpadu
dengan baik, sehingga sering memunculkan karya cipta adiluhung. Warna
ini membuat pemiliknya mempunyai intuisi baik dan dalam hidupnya sering
bertanya – Tanya tentang makna kehidupan. Warna jingga adalah warna yang
baik, sehingga proses kreatif merupakan perpaduan mental, ritme
emosional, kejiwaan tinggi. Dan pemahaman spiritual si pemiliknya.
4. WARNA HIJAU
Dalam
kajian aura dan terapi warna, jenis warna hijau adalah warna ‘netral’.
Warna ini merupakan perpaduan harmonis dari kekuataan dan kelemahaan,
keberanian dan ketakutan, kebahagiaan dan kesedihan. Antagonisme
tersebut bukan merupakan pertentangan melainkan daya cipta keharmonisan,
sesuatu yang selaras dan seimbang. Warna hijau mencerminkan kejujuran,
kelaguan, dapat dipercaya, kepribadian handal dan eksrovert (terbuka)
berlawanan dengan introvert (tertutup) atau kuper (kurang pergaulan).
Beruntunglah orang yang memiliki warna aura hijau. Si pemilik cenderung
berwatak social dan belas asih terhadap sesamanya. Warna ini adalah
warna rahmat,persaudaraan dan persahabatan.
5. WARNA BIRU
Warna
biru adalah warna ‘dingin’ . warna ini sangat jelas dan kuat terlihat.
Biru adalah lambing keteduhan,ketenangan, dan kedamaian. Warna ini juga
mencerminkan ketulusan,kebenerana dan kerisauan. Pemilik warna ini
adalah kepribadian tenang, teduh, dan matang. Warna biru muda,
perkembangan lain dari biru wajar, mencerminkan kreatifitas dan
imajinasi serta intuisi yang baik. Warna ini menunjuka kepekaan dan
perhatian pemiliknya pada dunia spiritual dan supranatural. Dengan bekal
kepekaan batin. Yang merupakan hasil nyata dari pancaran aura ini
sipemilik akan memiliki daya khusus di bidang psikologi, ketabiban, dan
kerohanian.
6. WARNA ORANYE
Warna
oranye adalah warna keceriaan dan kehangatan, warna ini berpengaruh
pula kepada emosi dan imajinasi/kreasi pemiliknya. Warna oranye muda
cenderung memperlihatkan berkurang nya daya imajinasi dan kreatifitas
pemiliknya. Oranye tua menampilkan indikasi kebahagiaan, sifat kebaikan,
dan keberanian membela yang benar. Warna ini mengindikasikan si pemilik
berkepribadian terbuka, bersifat social dan aktifitas kesadaran nya.
Warna oranye tua juga sering mempengaruhi si pemilik warna ini bertindak
berlebihan dalam berbagai hal seperti egois,suka ingin menang sendiri,
dan sebagainya.
7. WARNA COKLAT
Coklat
sering muncul dalam aktifitas melihat aura. Warna coklat mencerminkan
si pemilik sedang mengalami kelabilan emosional. Dan, menunjukan bahwa
auranya menggambarkan orang tersebut sedang lemah energy dan berada
dalam ketidakseimbangan. Di sisi lain, warna coklat pun sering
menunjukan upaya – upaya baru si pemiliknya untuk berkeinginan maju dan
mulai terbukanya pikiran – pikiran baru. Warna ini juga mencerminkan
keseriusan , kerajinan pada pekerjaan yang di inginkan/dikerjakan nya
dan keseimbangan (telaten) untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Khusus jika warna coklat berada di cakra maka hal itu mengindikasikan
bahwa aura di wilayah tersebut perlu disuplai prana. Sebab merupakan
cermin ketidak seimbangan, hingga pensuplaian akan mendatangkan
keseimbangan baru.
8. WARNA PUTIH
Warna
putih adalah warna “kesucian”. Warna ini kerap kali muncul dalam
aktifitas melihat aura. Warna putih bisa disebut perpaduan berbagai
warna yang ada. Namun warna putih terkadang merupakan ‘pengelabuan’ umum
yang sering terjadi dalam aktifitas melihat aura. Sebab warna putih
bisa dianggap sebagai permulaan warna aura sesungguhnya yang belum
jelas.
Jika aura si pemilik betul – betul berwarba putih. Maka
dipaastikan bahwa energy aura pemiliknya adalah berisi pada kebersihan
batin dan penuhnya unsur – unsur kebenaran dalam pribadi pemiliknya.
Akhirnya, waran putih pun bisa dianggap sebagai proses pensucian batin
dari si pemilik. Sebab, warna putih adalah warna super netral yang semua
orang mendambakan nya. Putih adalah lambing kesucian, kreatifitas,
ketenangan, kebersihan, dan lain sebagainya.
9. WARNA HITAM
Warna
hitam oleh sebagaian besar orang sering diartikan sebagai hal yang
‘hitam/kelam/gelap’ dan lain sebagainya. Dalam aktifitas melihat apapun,
warna ini sering membuat bingung ‘menerjemahkannya’ suatu pendapat
menganggap bahwa aura hitam melambangkan si pemilik akan/sedang
mengalami proses ‘mengerikan’ misalnya terkena musibah
besar,kematian,kecelakaan,dan sebagainya. Aura hitam mengindifikasikan
bahwa sipemiliknya sedang melakukan upaya pembekalan diri dari ‘suatu
serangan’ serangan dari luar. Warna hitam dapat pula melambangkan
sipemiliknya sedang merahasiakan sesuatu masalah/perbuatan.
Meskipunwarna hitam dapat juga diartikan sebagai upaya penyeimbangan
suatu hal oleh warna tersebut.
10. WARNA KE EMASAN
Warna
keemasan adalah lambing tinggi tingkat rohani si pemiliknya. Diliihat
dari artinya saja ,”keemasan” adalah warna yang baik , suci, dan
sempurna. Warna ini mencermionkan bahwa pemiliknya secara rohani telah
sampai pada tingkat mandiri dan mapan psikologis rohani, warna keemasan
melambangkan kebaktian,ketaatan, dan daya rohani khusus yang berhasil
dimiliki orang. Orang yang mempunyai aura ini adalah berada dalam
tingkat ketenagaan karena mental spiritualnya tinggi. Warna keemasan
adalah proses penyegaran dan pematangan rohani yang dilakukan oleh
pemmilik aura ini. Aura warna keemasan merupakan manifestasi dari
pemilik aura untuk terlibat secara rohani lebih tinggi lagi. Berbeda
dengan aura coklat, warna keemasan dalah cerminan aura yang
stabil,mapan,dan ada dalam keseimbangan. Orang yang berhasil mencapai
warnai keemasan maka beruntunglah dia, sebab warna keemasan adalah
perwujudan ketinggian tingkat rohani orang yang memilikinya.
C. TEKNIK MELIHAT KEBERADAAN AURA
Apakah
aura dapat dilihat mata biasa?atau, apakah aura dapat dilihat orang
awam yang belum pernah belajar atau menguasai ‘ilmu khusus’?dan apakah
aura hanya sekedar kahyalan atau ‘tipuan’ bayangan tubuh saja?
Pertanyaan – pertanyaan ini sering guru besar terima dari para murid
yang belajar di padepokan yang kebetulan guru besar adalah Pembina utama
diperguruan tersebut. Dalam hemat penulis, aura bisa dilihat dengan
mata telanjang. Pertama kali penulis akan mengilustrasikan sebuah cerita
dari hadist yang bisa dijamin kesaksian nya. Suatu malam Siti Aisyah RA
– istri Nabi Muhammad SAW – “kehilangan” suaminya. Beliau mencari –
cari nabi ke beberapa rumah saudaranya yang menurut pikiran nya mungkin
suaminya sedang berada disana. Terakhir beliau menuju rumah Ali Bin Abi
Thalib RA untuk mengajak nya ikut mencari Nabi. Beberapa tempat kemudian
mereka tuju, sampai akhirnya Ali dan Siti Aisyah berhasil menemukan
Rasulullah SAW disebuah pemakaman. Saat itu sang Nabi terlihat sedang
bersujud dan menangis tersedu – sedu. Dan yang membuat Ali dan Siti
Aisyah takjub dan terkejut dari tubuh Rasullah MEMANCAR CAHAYA PUTIH.
Cahaya tersebut sampai menerangi seluruh tanah pemakaman hingga
membuatnya terng benderang, juga membuat mereka berdua dapat melihatb
dengan jelas air mata di wajah sang Nabi becucuran Dari hadits diatas,
penulis berkesimpulan bahwa cahaya putih yang memancar dari tubuh
Rasulullah SAW adalah AURA. Dan seperti penjelasa sebelum nya, aura
berwarna putih merupakan warna tertinggi/derajatnya. Layaklah jika warna
tersebut dipunyai Rasulullah SAW mengingat beliau adalah hamba allah
yang telah sampai tingkat sempurna dalam tatapan rohaninya. Sedangkan
kita mengetahui bahwa Ali bin Abi Thalib RA dan Siti Aisyah RA adalah
manusia biasa yang (mungkin?) tidak menguasai ilmu khusus,tetapi dapat
melihat aura Rasulullah, keduanya begitu jelas melihat CAHAYA PUTIH yang
terpancar dari tubuh sang Nabi. Jadi, kembali kepada teknik melihat
aura, secara prinsip dapat penulis sampaikan bahwa aura sesungguh nya
dapat kita lihat dengan mata biasa. Mata yang tanpa dilembari dengan
ilmu – ilmu khusus untuk melihatnya. Hanya saja memang diperlukan
ketajaman, disamping juga dukungan dari kekuatan daya pancar aura itu
sendiri. Artinya, dalam proses melihat aura diperlukan ‘kerjasama’ dua
pihak yang melihat dan yang dilihat auranya. Dalam proses melihat aura
dengan mata telanjang, hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. UNTUK ORANG YANG AKAN DILIHAT AURANYA
- Mandi besar (mensucikan diri dari hadast kecil dan besar).
- Tidak dalam keadaan junub.
- Dalam mandi, gunakan seember air yang diberi 3 sendok garam dan bunga setaman.
- Saat
dilihat sinar auranya harus dalam keadaan nya konsentrasi (posisi duduk
bersila dan pernafasan biasa) dan berdoa semampunya secara terus
menerus.
2. UNTUK YANG AKAN MELIHAT AURA SESEORANG
Orang yang akan melihat aura seseorang, terlebih dahulu harus melakukan langkah – langkah awal sebagai berikut :
- Keadaan badan suci dari hadast kecil dan besar.
- Tidak dalam keadaan junub.
- Sebaik nya berpakaian putih dan bersih, melakukan pernafasan khusus, atau senama khusus jika menguasai seni pernafasan.
- Langkah berikut kita langsung melihat aura, praktek ini dilakukan melalui :
A. SINAR LAMPU TL (NEON) DIRUANGAN
- Orang yang akan dilihat auranya sebelum nya telah mandi air garam/bunga.
- Orang yang akan melihat aura nya berdiri kira – kira 5 meter dari orang yang akan dilihat dari auranya.
- Ambil
pernafasan secukup nya dan konsentrasi seluruh pikiran untuk melihat
aura Kira – kira 5 menit konsentrasi, mulai lah melihat disekitar tubuh
atau di tepian kepala,lengan, dan anggota tubuh lain. Pandanglah terus
dengan konsentrasi penuh. Jangan melihat pada tubuh orang nya melainkan
pada TEPIAN tubuhnya.
- Pengalaman
beratus kali dalam “operasi” melihat aura ini selalu berhasil. Biasanya
disekitar tubuh orang yang akan dilihat, akan muncul sinar putih
kebiruan,kecoklatan,keemasan dan lain sebagainya.
- Jika percobaan pertama gagal, ulangi sekali lagi sampai berhasil.
B. TELAPAK TANGAN DI TEMPELKAN DI DINDING
Sebelum
pengerjaan teknik melihat aura jenis ini, terlebih dahulu penulis akan
paparkan sebuah teori tentang aura yang sinarnya tetap utuh meskipun
bendanya telah diambil/ tidak ada. Meskipun aura dapat dilihat dengan
mata telanjang, tetap saja hal itu tidak dapat dilakukan dengan lensa
fhoto biasa. Aura hanya bisa direkam dengan alat kamera yang dirancang
khusus, yaitu AURA KAMERA 3000 Kamera ini dirancang oleh Guy Coggins, AL
Bab, dan Dr. Buryl Payne. Ketiganya dari amerika. Mereka adalah ahli
sinar dan berminat besar dengan keadaan aura tubuh manusia. Alat
tersebut sebenarnya merupakan pengembangan canggih dari alat fhoto
Kirlian, yang ditemukan peneliti dari Uni Soviet : Valentina Kirlian dan
Semvon. Foto kirlian juga sudah mampu memotret aura tubuh manusia.
Namun kemudian lebih disempurnakan lagi dengan Aura Camera 3000 Kembali
kepada pokok bahasan, seorang ahli aura dari swedia, Jacobson,
berpendapat bahwa aura tidak berpengaruh oleh benda yang diambil.
Contohnya pada kaki yang diamputiasi (dipotong), auranya tetap ada
(membekas) untuk sekian waktu. Jadi meskipun kaki secara fisik nya
sendiri telah tidak ada. Dengan alat kirlian atau Aura Camera 3000 maka
kaki tersebut ‘tetap utuh’ seperti tidak ada bekas amputasi. Hal itu
jika dikaitkan dengan pandangan supranatural bahwa badan manusia tidak
hanya BADAN WADAQ melainkan jika terdapat badan astral (badan halus).
Bukti itu terlihat dalam ilustrasi kaki dipotong tadi yang ternyata
masih utuh dalam bentuk sinar aura hal ini juga yang sering menyebabkan
beberapa pasien yang telah diamputasi kaki nya masih merasa mempunyai
kaki. Dari ilustrasi itu juga, marilah kita melakukan praktek melihat
aura dengan cara menempelkan telapak tangan (kanan) ketembok putih
disebuah ruangan yang terdapat penerangan lampu Neon putih. Langkah awal
praktek tersebut adalah. Berdiri lah menghadap dinding, ambil pernfasan
khusus dan mulailah tempelkan telapak tangan ke dinding, kira – kira 20
detik, kemudian angkat tang nya. Didinding putih akan terlihat bekas
telapak tangan kita. Pandang lah dengan konsentrasi,dan keyakinan penuh,
jangan “mengkhayal” atau mengada –ngada , apa lagi ragu – ragu pada
pikiran kita.
C. CERMIN BELATAR BELAKANG PUTIH
Untuk
percobaan ini dilakukan langkah – langkah sebagai berikut : 1) Duduk
lah di depan cermin besar, usahakan latar belakang nya adalah dinding
putih, apabila konsentrasi penuh dan fokusan pandangan pada tepian tubuh
kita dicermin. Ingat, jangan melihat tubuh melainkan sekitar tubuh. 2)
Jika percobaan berhasil maka akan muncul sinar aura pada ditepian tubuh
kita dalam cermin tersebut. 3) Jika percobaan ini gagal ulangi sekali
lagi sampai berhasil.
D. SINAR BULAN PURNAMA
Untuk percobaan ini lakukan langkah – langkah sebagai berikut :
- Ambilah waktu ketika bulan bersinar penuh (bulan purnama).
- Duduk atau berdiri santai ditempat terbuka, diluar rumah.
- Lihat lah bayangan tubuh kita dari sinar bulan tersebut.
- Pandanglah
tepian disekitar pala kita (tidak perlu seluruh tubuh). Biasanya
disekitar kepala atau titik antara dua alis akan muncul sinar.
Perhatikan tersu daerah itu dengan konsentrasi tajam dan penuh. Jika
percobaan berhasil maka sinar tersebut akan ‘melenyapkan’ bayangan
kepala kita.
- Jika
percobaan ini belum berhasil, ulangi terus menerus sampai
berhasil.pesan penulis, jangan ragu – ragu dengan kemampuan diri
sendiri.
E.
DUA TELAPAK TANGAN YANG DIHADAPKAN
Untuk percobaan ini dilakukan
langkah – langkah sebagai berikut :
- Duduk lah dengan bersila,
konsentrasi tajam, dan lakukan pernafasan khusus.
- Tempat
diruangan yang berlampu Neon dan berdinding putih.
- Mulai melakukan
konsentrasi dan pernafasan khusus dengan dua telapak tangan diletakan
didepan dada saling berhadapan.
- Lakukan penyaluran perana seoptimal
mungkin ke dareah telapak tangan (kedua – duanya).
- Angkat sedikit dua
tangan keatas persis didepan mata kita. Pandanglah dengan konsentrasi
penuh, maka akan terlihat warna keabu – abuan atau sinar putih halus
diantara kedua telapak tangan kita, itulah aura tubuh kita.
D. BEBERAPA SIKAP/SIFAT YANG MERUSAK AURA
Dalam
tradisi keilmuan kanuragan (olah tenaga dalam/kebatinan). Kita sering
mendengar ada nya berbagai pantangan yang jangan sampai dilakukan oleh
para murid yang mempelajari suatu ilmu atau ajian tertentu. Misalnya,
murid yang akan mempelajari ajian semar mesem, harus menghindari
perbuatan berjudi, mencuri, mengganggu lawan jenis, berjinah, dll. Atau,
jika seseorang akan pasang susuk, jangan sampai makan sate atau upaya
dan sebagainya. Mengapa harus ada pantangan? Menurut hemat penulis,
pantangan adalah sesuatu yang, ‘ilmiah’ dan ‘masuk akal’. Menurut
penulis, pantangan adalah media atau alat bagi sang guru untuk
menanamkan sugesti khusus kepada muridnya. Pantangan merupakan alat
penghimpun prana, atau energy batin yang tergugus dalam sugesti,
sehingga dengan demikian kekuatan atau prana atau tenaga dalam murid
akan terus terpelihara dan terpupuk dibatin si murid. Dan biasanya sang
guru melalui pantangan tersebut menyelipkan ajaran – ajaran atau petuah –
petuah tersembunyi yang dimaksud agar sang murid menghindari perbuatan –
perbuatan tercela. Dalam tradisi Ilmu kebatinan, perbuatan tercela
adalah sumber kegelisahan dan rusak nya hati. Dengan gelisah atau rusak
hati dan melemahkan kepercayaan diri mengakibatkan prana atau tenaga
dalam si murid akan rusak, bahkan hilang sama sekali. Demikian dengan
sinar aura seseorang. Sinar seseorang akan berubah,baik atau kait atau
melemah atau meredup, tergantung keadaan mental, ritme
emosi,psikologis,keadaan spiritual seseorang.dengan demikian, sinar aura
yang dapat bertambah kuat dan sempurna tetapi dapat pula melemah,redup,
dan tidak seimbang. Dibawah,penulis akan ungkap kan beberapa sikap edan
perilaku yang membuat rusak,boros, dan berkurang nya sinar aura
seseorang yaitu sebagai berikut :
1. BERFIKIR NEGATIF
Pikiran
negative adalah buah dari kotornya hati (qabun). Hati yang kotor
membuahkan sifat iri, dengki, hasud,tamak, loba, sombong, takabur,
rendah diri, mudah marah, egois, mau menang sendiri, suka pamer, kikir,
korupsi, dan sifat lain nya yang merugikan sesame Pikiran adalah corong
hati dan hatai bekerja berdasarkan getaran getaran nya.jadi, pikiran dan
hati (kesadaran murni) slalu bekerja sama dalam menuntun organ – organ
tubuh manusia. Jika pikiran positif maka demikian juga perbuatan nya,
demikian pula berlaku sebaliknya. Bahwa hati sesungguhnya slalu baik,
karena hati adalah tempat bersemayam nya getaran – getaran nuraniah.
Sinar aura seseorang tergantung dari keadaan mental, ritme emosi,
kondisi kejiwaan, dan kadar spiritualnya. Kita dijaga sedemikian rupa
agar keseimbangan jiwa kita dapat memancarkan sinar aura yang baik
‘sempurna’. Pikiran positif yang menghasilkan keadaan mental,jiwa baik.
Adalah terus menerus memelihara sifat atau sikap suka menolong, welas
asih terhadap sesame manusia, dan seluruh makhluk hidup lainya, rendah
hati,rajin, beribadah,selalu berprasangka baik, pemaaf, pemurah, anti
dendam, tanpa pamrih, dalam menolon sesame dan sebagainya. Sinar aura
seseorang dapat andaikan seperti asap knalpot kotor. Jika asap nya
berwarna putih maka mesin motor itu baik, jika mesin motor itu terdapat
gangguan maka asap yang keluar dalam knalpot pun hitam.
2. MENGIKUTI DORONGAN HATI YANG NEGATIF
Orang
sering bingung dengan fungsi hati dan nurani (dari sisi spiritual).
Mengapa? Ada sebagian yang berpendapat bahwa nurani adalah gudang
kebaikan dan kemuliaan. Artinya bahwa nurani selalu menerima bisikan
kebaikan dari malaikat – malaikat. Nurani adalah suci mulia,baik, dan
sifat lain berisi kemurniaan. Disisi lain sebagian orang berpendapat
hati adalah’pusat kebaikan nurani.’ Malaikat – malaikat allah membisikan
berbagai hal yang bersofat baik melalui hati seseorang. Jika seseorang
mendengar ayat suci maka bergetarlah hatinya. Diluar dua pandangan
diatas, maka kita mengambil garis lurus bahwa hati,nurani, dan pikiran
sesungguhnya terus bekerja sama dalam mengendalikan kondisi mental,
ritme emosi, kejiwaan, dan spiritual seseorang. Kita pun bisa
berpendapat bahwa nurani sesungguhnya selalu baik. Hati, dilihat dari
artinya yang berasal dari bahasa arab, kholbu, berarti turun – naik.
Hati bisa baik dan bisa buruk jika hati bergetar dalam kebaikan maka
hati sedang menerima bisikan dari malaikat. Jika hati bergetar untuk
melakukan kebubrukan maka hati sedang dalam getaran setan.alangkah
baiknya kita tidak mempermasalahkan fungsi pikiran, hati , dan nurani
dari pandangan berbagai kalangan, melainkan kita membahas nya dari segi
fungsi hati sebagai alat kita untuk memanfaatkan nya sebagai sumber
perbuatan baik. Sebisa mungkin hati dan pikiran kita selalu mengikuti
bisikan nurani. Sebab nurani adalah sumber kebaikan yang berasal dari
bisikan allah melalui malaikat – malaikatnya jika hati selalu mengikuti
nurani, maka seluruh system perbuatan kita pun akan mengikuti ‘kata
hati’ yang bersumber dari nurani. Kata hati seperti itu pasti selalu
mengandung unsur kebaikan. Kita melihat orang sangat kaya mewakafkan
hartanya untuk masjid itu adalah bisikan atau kata hati yang baik.
Adapula seseorang membunuh yang dengan sadis memotong – motong tubuh
korban nya, siapa kah yang menggerakan hati si pembunuh tersebut itu?
Itu adalah bisikan atau kata hati yang berasal dari syetan Orang
terbiasa mengikuti kata hati kebaikan adalah orang yang dengan kondisi
mental dan kejiwaan baik. Orang ini telah menghimpun energy batin yang
baik. Dari energy batain ini orang tersebut akan memancarkan sinar aura
yang kuat, tajam, dan baik. Dan sebaliknya, orang yang selalu mengikuti
kata hati keburukan maka energy batin nya rusak atau lemah dan kelam.
Secara nyata dan fisik kita bisa melihat sinar mika orang yang suka
marah, berjudi, berkelahi, berjinah, dan minum minuman keras, itu harus
kita yakini bersama. Sinar muka orang yang khusuk adalah teduh,
bersih,tenang, dan bersinar – sinar. Sedangkan sinar muka orang berhati
hitam adalah keruh, kelam,. Sangar, dan sering terlihat sadis. Dua macam
manusia tersebut pun berbeda pancaran sinar auranya.
3. MENGIKUTI GERAK FISIK SIA – SIA
Perbuatan
seseorang adalah buah dan efek dari pikiran dan hatinya. Bila kedua nya
positif maka perbuatan nya adalah berpositif. Bila pikiran dan hatinya
negative, maka perbuatan nya pun negative. Untuk itu berfikir dan
berhatilah positif, agar perbuatan kita juga positif atau baik, seperti
suka menolong orang, membagi waktu dengan efektif dan efesien , mengisi
waktu dengan pekerjaan bermanfaat, dan sebagainya. Orang dengan pikiran
positif berciri yang bersangkutan memandang hidup sebagai sesuatu yang
harus di isi dengan segala hal yang berguna. Hidup adalah keberhasilan.
Hidup merupakan kemajuan. Dan hidup harus berujung pada kebahagiaan :
lahir dan batin hidup harus disi dengan nilai – nilai yang meningkatan
martabat dan derajat kemanusiaan kita, maka hidup jangan sampai terisi
dengan suatu hal yang sia – sia kita harus meyakini betapa mahal nya
nilai sesuatu kehidupan. Orang yang mempunyai sinar aura bagus adalah
insane yang mempunyai prinsip mengisi kehidupan nya dengan pikiran.
Hati. Dan nurani yang baik, dia mengisi kehidupan nya dengan segala hal
yang bermanfaat. Dida memanfaatkan manajemen waktu (think management)
sebagai landasan berpacu mencapai kesuksesan dan kebahagiaan lahir batin
di dunia maupun diakhirat. Dia mempunyai prinsip bahwa hidup bukan
sesuatu yang disia – sia kan Banyak sekali contoh menyia – nyiakan waktu
dan kehidupan. Kita dapat mengambil beberapa contoh pekerjaan atau
perbuatan atau sikap yang sesungguh nya hal tersebut adalah sikap yang
sia – sia seperti :
- Berkata
– kata yang tidak berguna (clometan= bahasa jawa). Orang dengan sikap
ini tidak mengerti bahwa dengan demikian sesungguhnya telah membuang
energy batin, yang harus nya disimpan baik – baik itu kita tau pepatah
“air beriak tanda tak dalam” atau “tong kosong nyaring bunyinya” itulah
cir orang clometan. Dan berbicaralah sesuai yang dibutuh kan dan pada
tempat nya, penulis menyayangkan profesi pelawak, orang yang tersebut
penafkahi diri dan keluarga nya dari hasil clometan.
- Membuang
– buang waktu dengan pekerjaan yang kurang berguna seperti main gitar
dipinggir jalan semalam suntuk, atau bermain kartu digardu siskammlin
sampai pagi.
- Banyak
beraktifitas pribadi yang berlebihan, seperti banyak bergurau, tertawa,
tawa berlebihan dan sebagainya. Bergurau lah secukupnya sekedar pelepas
stress tertawa lah seperlunya karena teratawa juga anugerah tuhan. Ali
bin Abi Thalib RA, keponakan rasulullah SAW, dan seorang sahabat Alim
berkata bahwa “ jika seseorang tertawa, maka lenyaplah satu ilmunya.
Maka ada riawayat sepanjang hidup nya, setelah Ali Bin Abi Thalib RA
total mengikuti Rasulullah SAW beliau tidak pernah satu kalipun tertawa.
Beraktifitas fisik yang kurang berguna seperti yang mengoyang –
goyangkan kaki disaat duduk, mengetuk ketukan jari diatas meja tanpa
tujuan, menggeleng – gelengkan kepala atau badan secara terus menerus
dengan tanpa tujuan, suka bersiul – siul secara berlebihan, dan
sebagainya. Sikap sikap tersebut semua yang mengurangi himpunan prana
yang telah kita kumpulkan berkali – kali dengan berkurang nya prana dan
batin kita, otomatis aura yang dipancarkan nya akan berkurang pula.
Seorang ahli tenaga dalam yang telah menghayati ilmunya, dia akan
berhati – hati bertindak, prilaku nya yang terkendali, tidak gegabah,
dan penuh perhitungan. Dia berkeyakinan bahwa tenaga dalam atau prana
dapat dihimpun dengan baik melalui penghayatan dalam kehidupan nya
melalui cara antara lain menyatu dengan alam mendekatkan diri kepada
tuhan, dan kasih sayang terhadap sesama makhluk yang ada didalam alam
semesta ini, disamping secara terus menerus melatih tenaga dalam nya
dengan berbagai macam latihan secara serius dan rutin.